ini pembelaanku untuk A.K
tertuju kepada : si mas
mas,
mungkin saja memang dia sudah bosan
sudah jengah
sudah lelah
atau apapun dia menyebutnya
mas,
mungkin memang dia sudah berpaling
membagi hatinya
mungkin saja,
mas, sudahlah...
lepaskan saja, biarkan saja
dia hanya sedang ingin terus terbang
mencari atap langit
tunggu saja sampai dia puas
kelak,
dia sendiri yang akan mencari rumahnya
sekarang,
biarkan saja dia pergi dan berkelana sepuasnya
karena dia kunamai pegasus
yang katamu..
'kau cintai apapun bentuknya'
ya toh?
mas,
sungguh.. jika kau cinta dia
maka, biarkan dia berbahagia
dengan caranya sendiri
bisakah mas?
"ps: asal kau bahagia, adikku. aku tetap saja disini. melihatmu, mengamatmu, membawakan obat merah seadanya untuk sayapmu kala patah atau kulitmu yang terkerat. tidakkah apa-apa?"
Friday, September 14, 2007
aku menamainya Pegasus
Diposkan oleh destila dee di 6:19 AM
Label: puisi carut marut
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 comments:
"..waktu..waktu..waktu.." tapi..ada saatnya tuk mendapatkan kepastian tuk bisa menerima dan mengambil keputusan..,walau ada ruang jarak..pegasus itu akan juga lelah dan sejenak menapakan kaki nya tuk melepas dahaga..tapi di padang rumput dan oasis yang mana..??
pegasus itu bukan aku!
si pegasus itu memang aku, hanya ada dalam mitos, hanya ada dalam mimpi...
Pegasus akan mengerti mana rumah terbaik buatnya. Semoga bukanlah Pegasus "kejiwaan".
Post a Comment