aku menanti teleponmu
hingga terbunuh lelah
dan tak sanggup bangun lagi
kamu menyiksaku dengan tangis
menantimu memberi kabar
lewat dering telepon yang tak kunjung datang
aku kangen kamu
aku merindu mengecup tanganmu setiap selesai salammu pada Tuhan
aku merindu setiap penggalan nafas yang terpacu keluar untuk setiap kata merayu
aku merindumu
sungguh.. untuk setiap waktu yang terlewati
apapun itu
saat ini, apakah maafmu telah habis?
inikah penghabisanku?
aku merindumu... sungguh...
Saturday, September 29, 2007
Menanti Dering
Diposkan oleh destila dee di 7:23 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
luar biasa, emosinya dapet saya seperti di bawa untuk merasakan sendiri..
Post a Comment