Saturday, July 5, 2008

bercerita tentang pantai kali atau kali pantai ya...




perjalanan hari itu dimulai dengan pundong yang jadi tujuan. Dua versi pundong yang berbeda, versi adikku didaerah selatan dan versiku didaerah barat. karena perbedaan perspektif itu, kami pun sempat nyasar -justru ke jalan yang benar- menuju pundong -yang asli- versi adikku. yap, pundong yang asli. karena ternyata pundong versiku adalah desa Gamplong.

Desa Gamplong merupakan desa sentra kerajinan tenun. tepatnya ke arah Godean, atau menurut peta lisan kakakku adalah perempatan pertama setelah pasar Godean belok kiri sekitar 7 km ada rel kereta belok kanan, nah nanti disana nanti udah ada tulisannya gede. lebih mudahnya, desa gamplong berada disekitaran pantai Cemplon. Pantai yang akan aku bagi saat ini.

selesai mengitari desa Gamplong mencari pengrajin tenun, kami sepakat untuk bermain dan berfoto-foto di Pantai Cemplon. bayangan indah pantai berpasir putih sempat berkelibat dibenakku. wah, pasti asyik. pikirku saat itu. bukan kebetulan juga jika aku sudah siap dengan kamera digital sebagai sarana tempur.

sebelum menuju pantai cemplon, bapak pengrajin yang kami temui sempat berujar "wah, itu biasanya pasangan mbak yang kesana." dan langsung kami sambut dengan tawa pahit yang lepas. kami juga pasangan ko pak... :)

setelah cukup lama berkeliling, akhirnya kami temukan juga papan penunjuk ke arah pantai. setiba disana, suasananya cukup tenang. cuma ada beberapa motor yang diparkir rapi. ehm, tapi pantai kok banyak pohon bambunya ya? ehm... trus kok pantainya gak keliatan ya... kami pun mulai bertanya-tanya diselingi sedikit ragu mengenai keabsahan pantai yang, mungkin, sudah terlalu muluk dibenakku.

"maaf bu, pantainya dimana ya bu?"
"ya ini, dibawah sana mbak. bukan pantai kok mbak. cuma kali." kami berpandangan... 'bukan pantai kok mbak'..... cuma... cuma kali..! rusak sudah imajinasiku. kami pun nyengir pasrah. "ayo kita lihat! lumayanlah, biarpun cuma kali. kita foto-foto aja." ujarku. adikku sih cuma manut. maklum, serangan 'lecet' yang membabi-buta di daerah tertentunya membuatnya menjadi semakin tidak fokus :p.

ternyata cuma kali yang dimaksud si ibu agak jauh dari tempat parkir. jalan turunan yang cukup panjang, kebun-kebun, bambu, dan beberapa dangau dengan beragam ukuran tempat beristirahat. ditengah perjalanan, sepasang remaja tengah bergandengan tangan menuju satu tempat. dengan penuh rasa ingin tahu aku berniat mengikuti keduanya. tapi, adikku protes. "hush.. disini aja. jangan gangguin orang." yah... aku tidak berniat mengganggu kok, aku kan cuma mau jalan-jalan :p.

setibanya di TKP, kami lebih nyengir lagi. panas. ada beberapa tumpukan batu yang sepintas tampak dengan sengaja disusun menyerupai kamar-kamar tersembunyi dan sepi. ya, cuma ada kami berdua disana. kami pun langsung bertanya-tanya, kemana para pasangan yang diceritakan si bapak ya? padahal niat buruk kami, atau mungkin aku, salah satunya adalah mengganggu aktivitas para pasangan tersebut. hehehe.. niat buruk memang susah mendapat kemudahan jalan.

sambil duduk-duduk menahan panas dipinggiran sungai, kami mulai membahas kenapa sungai ini mendapat julukan pantai. sebuah kosakata yang menurut kami level sensasinya seharusnya lebih fantastis dari sekedar ini. yah, walaupun dari segi ukuran, sungai ini memang tergolong luas, dengan banyak lumut dan tanaman air yang memberi kesan hijau pada air sungai. kami pun berkesimpulan bahwa pantai cemplon adalah nama dari sungai ini. jadi tampak seperti ini, Kali Pantai Cemplon atau Sungai Pantai Cemplon.

Setelah puas foto-foto. kami pun kembali merangkak naik. Sebelum benar-benar pulang, kami sempat duduk di sebuah dangau. minum teh kotak sembari melanjutkan acara bincang-bincang. saat itulah informasi mengenai pantai cemplon sebagai salah satu tempat alternatif untuk berdua-duaan akhirnya terbukti.

beberapa pasang remaja yang entah dari sisi mana, mulai tampak menaiki tanjakan sebagai satu-satunya akses menuju pantai cemplon. disusul, beberapa rombongan remaja lagi yang baru tiba. sepasang diantaranya sepertinya sedang marahan. yang perempuan menolak untuk digandeng dengan mengibaskan tangannya. mukanya ditekuk kesal. aku dan adikku pun cuma bisa ketawa-ketawa kecil aneh. duh, pantai cemplon...

No comments: